Muqoddimah
Dengan memanjatkan puji syukur yang sebenar-benarnya kepada Alloh Swt. atas
ni’mat karuniah-Nya kepada kita semua dan sanjungan kepada junjungan kita,
nabi Muhammad Saw. akan diuraikan profil singkat dari al-mukarrom Syaikhun
al-Kabir al-Kirom KH. M. Sholeh Bahruddin dan semoga bisa bermanfaat bagi
semua, amin.
Silsilah dan Keluarga KH. M. Sholeh Bahruddin
KH. M. Sholeh Bahruddin dilahirkan di desa Ngoro Kabupaten Mojokerto pada
hari Sabtu, 25 Sya’ban tahun 1372 H atau bertepatan pada tanggal 09 Mei
tahun 1953 M. Ayahnya bernama KH. Mohammad Bahruddin (almarhum) kelahiran
Juwet-Porong-Sidoarjo, 1346 H/1926 M dan ibunya bernama Siti Shofrotun
putri K. Imam Asy’ari Ngoro-Mojokerto. Beliau mempunyai 11 saudara, yaitu:
- KH. M. Sholeh Bahruddin sendiri
- Muhammad Anshori
- KH. M. Mansyur : Ngembe-Dlanggu-Mojokerto
- Muhammad Ghufron (almarhum) : Sugeng-Trawas-Mojokerto
- Siti Maryam : Carat-Gempol-Pasuruan
- Muhammad Dhofir : Modopuro-Mojosari-Mojokerto
- Muhammad Ridwan
- Ahmad Fatah
- Siti Habibah
- Muhammad Misbah : Carat-Gempol-Pasuruan
- Siti Munifah
Secara garis keturunan atau Silsilah Keluarga, KH. Sholeh Bahruddin masih
merupakan ketururanan Rasululloh Saw. yang ke 33. Adapun silsilah beliau
sebagaimana berikut:
- KH. M. Sholeh Bahruddin
- KH. M. bahruddin Kalam
- Kyai Kalam Arfi
- Nyai Salimah
- Kyai Sulaiman
- Kyai Hasan Besari
- Kyai Ya’qub
- Kyai Muhammad Besari
- Kyai Anum Besari
- Raden Ageng Abdul Rosyid
- Raden Pangeran Santri
- Raden Joko Tingkir
- Pangeran Pandan Arum
- Sayyid Maulana Ishaq
- Sayyid Jamaluddin Husain
- Sayyid Abdullah Khan
- Sayyid Amar Abdullah
- Sayyid Alwi
- Sayyid Muhammad
- Sayyid Alwi
- Sayyid Muhammad
- Sayyid Alwi
- Sayyid Abdullah
- Sayyid Ahmad Muhajir
- Sayyid Hasan al-Bishri
- Sayyid Tsaqib ar-Rumi
- Sayyid Ali Uraidh
- Sayyid Ja’far as-Shodiq
- Sayyid Muhammad Baqir
- Sayyid Zainul Abidin
- Sayyidina Husain Ra.
- Sayyidatina Fatimah az-Zahro Ra.
- Sayyidina Muhammad Saw.
Sejak kecil KH. M. Sholeh Bahruddin belajar di rumah diajar langsung oleh ayahnya sendiri dan guru-guru lainnya. Selanjutnya ketika menginjak dewasa beliau disuruh ayahnya untuk menuntut ilmu kepada Kyai Syamsuddin Ngoro-Mojokerto, yang merupakan paman dari KH. M. Sholeh Bahruddin sendiri. Setelah dirasa cukup beliau berguru pada beberapa kyai, diantaranya sebagai berikut:
- Kyai Qusairi : Mojosari-Mojokerto-Jawa Timur
- Kyai Bahri : Sawahan-Mojosari-Mojokerto-Jawa Timur
- Kyai Jamal : Batho’an-Mojo-Kediri-Jawa Timur
- Kyai Musta’in : Peterongan-Jombang-Jawa Timur
- Kyai Iskandar : Kandangan-Ngoro-Jombang-Jawa Timur
- Kyai Muslih : Mranggen-Semarang-Jawa Tengah
- Kyai Munawir : Tegal Arum-Kertosono-Nganjuk-Jawa Timur
Selesai mendalami pendidikan agama di pelbagai Pondok Pesantren, pada usia 22 tahun, tepatnya pada tahun 1975, beliau menikah dengan Nyai Hj. Siti Sa’adah dari Krandon-Kerjo-Karangan-Trenggalek, yang mana kalau ditelusuri dari garis keturunan antara keduanya, menjadi satu saudara ada garis keturunan Nyai Salimah. Hingga sekarang dari hasil perkawinan, beliau dikaruniahi 10 anak, diantaranya sebagai berikut:
- Siti Muthoharoh
- Atik Hidayatin
- Ahmad Syaikhu
- Siti Faiqoh
- Luluk Nadhiro
- Ahmad Faishol (alm.)
- Siti Khurotin
- M. Bustomi (alm.)
- Siti Hajar
- Siti Nuronia
Kiprah KH. M. Sholeh Bahruddin
a. Wilayah Lokal
Dalam wilayah lokal, selain menjadi pengasuh Pondok Pesantren Ngalah sendiri kiprah KH. M. Sholeh Bahruddin boleh dibilang sangat intens. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya beberapa kegiatan keagamaan, antara lain:
-
Pengajian Malam Senin.
Pengajian yang lebih familiar disebut dengan seninan ini diikuti + 2000 jama’ah, baik dari kalangan muda maupun tua, baik yang berprofesi sebagai buruh tani atau pabrik sampai pengusaha.
-
Pengajian Hari Selasa.
Pengajian ini diikuti oleh + 200 Jama’ah. Pengajian ini lebih dulu ada dari pengajian Malam Senin, namun yang membedakannya hanya terletak pada kesempatan dari jama’ah itu sendiri. Dalam artian pengajian malam senin diadakan untuk memberi kesempatan pada masyarakat yang pada hari Selasa siangnya bekerja.
-
Pengajian Malam Kamis.
Pengajian ini diikuti + 300 Jama’ah yang dalam prosesnya KH. M. Sholeh Bahruddin mengajak para jama’ah untuk sholat malam berjama’ah.
-
Dzikrul Ghofilin.
Kegiatan yang diadakan 1 bulan sekali ini diikuti + 1500 jama’ah. Dalam pengajian ini KH. M. Sholeh Bahruddin mengajak para jama’ah untuk berdo’a bersama dengan membaca kalimat-kalimat thoyyibah yang terdapat dalam buku dzikrul ghofilin yang disusun oleh Gus Miek.
-
Sholat Malam Lailatul Qodar.
Kegiatan ini dilakukan 1 tahun sekali, tepatnya pada malam ganjil bulan ramadhan dan pegajian ini diikuti + 7000 jama’ah dari berbagai kalangan dan daerah baik dari Pasuruan dan luar Pasuruan.